DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur
Kebijakan Mudik Lokal Direspon Positif
“Dengan adanya mudik lokal tersebut masyarakat sangat gembira karena diperbolehkan untuk pulang bertemu dengan keluarga pada saat lebaran nanti,” ujar Rudianur saat dibincangi di ruang kerjanya, Jumat (7/5/2021).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Rudianur sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah yang membolehkan mudik lokal atau antarkabupaten/kota, karena banyak masyarakat yang bekerja antarkabupaten. Kasihan jika tidak bisa mudik, padahal jaraknya sangat dekat seperti di Kabupaten Katingan dan Seruyan yang merupakan kabupaten tetangga.
“Dengan adanya mudik lokal tersebut masyarakat sangat gembira karena diperbolehkan untuk pulang bertemu dengan keluarga pada saat lebaran nanti,” ujar Rudianur saat dibincangi di ruang kerjanya, Jumat (7/5/2021).
Dia menyebut, kalau dari luar daerah memang sudah tepat dilarang mudik. Namun kalau masih di daerah yang sama pemerintah daerah punya pertibangan membolehkan mudik lokal tersebut. Dirinya juga sangat mengapresiasi upaya Bupati Kotim yang meminta izin rekomendasi kepada Gubernur Kalteng untuk mendapatkan rekomendasi mudik lokal. Hal ini dinilai bahwa Bupati Kotim tidak ada niatan memisahkan masyarakat dengan keluarganya.
“Sebenarnya larangan mudik ini semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih terjadi hingga saar ini, tetapi dengan diperbolehkannya mudik lokal ini. Setidaknya sedikit mengobati keluhan masyarakat yang ingin bertemu dengan keluarga, yang merupakan satu Provinsi,” ucapan Rudianur.
Politikus Partai Golkar ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat untuk memperketat pemeriksaan orang dari luar daerah yang memasuki wilayah Kabupaten Kotim. Terlebih usai Lebaran Idufitri 1442 Hijriah nanti.
“Kabupaten Kotim merupakan daerah yang sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat, sungai, laut dan udara. Dan daerah ini juga menjadi salah satu pintu gerbang Kalimantan Tengah dengan keberadaan Bandara Haji Asan Sampit dan Pelabuhan yang menjadi akses pendatang dari luar Pulau Kalimantan,” sampai Rudianur.
Ia juga sangat mendukung langkah yang diambil pemerintah daerah yang menutup semua tempat wisata di Kotim. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan setelah lebaran nanti akan ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim ini.
“Saat ini pemerintah juga sedang berjuang keras untuk menekan laju peningkatan penularan virus mematikan tersebut, maka dari itu kita harus membantu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, agar penyebaran Covid-19 yang terjadi didaerah ini segerakan berakhir,” tutupnya. (sog)