DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur
Dukung Pelaksanaan Kontrasepsi MOW RS Murjani
“Kedatangan saya kesini untuk memantau pelayanan yang diberikan pihak RSUD Murjani terkait pelaksanaan layanan KB jangka panjang dengan metode operasi wanita itu,” kata Halikinnor.
SAMPIT – Metode kontrasepsi Metode Operasi Wanita (MOW) atau tubektomi yang lebih dikenal KB steril wanita kian diminati masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur. Hal itu diketahui, beberapa orang pasien wanita menjalani operasi dengan metode tersebut yang disediakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalteng meninjau langsung kegiatan pelayanan KB dengan MOW di rumah sakit yang beralamat di Jalan HM Arsyad, Kamis (24/6/2021).
“Kedatangan saya kesini untuk memantau pelayanan yang diberikan pihak RSUD Murjani terkait pelaksanaan layanan KB jangka panjang dengan metode operasi wanita itu,” kata Halikinnor.
Halikinnor mengaku, mendukung pelaksanaan kontrasepsi MOW yang disediakan oleh pihak RS Murjani yang bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Kalteng. “Selaku bupati saya mendukung metode ini yang diprogramkan pemerintah dalam mempertahankan lajunya pertumbuhan penduduk,” terang bupati.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD dr Murjani Sampit dr Yulia Noviany mengaku, sejak awal Rs Murjani selalu komitmen untuk siap mendukung program pemerintah. Salah satunya yakni memberikan pelayanan operasi bagi kaum perempuan yang mau menjalani dengan metode tersebut. “Dari 12 kuota yang diberikan oleh BKKBN, sudah ada 6 orang yang mengikuti layanan KB dengan metode operasi,” beber Yulia.
Yulia menjelaskan, kontrasepsi atau tubektomi merupakan program dari BKKBN, Rs Murjani ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan program tersebut. Dia menjelaskan metode operasi wanita atau dalam istilah medis disebut tubektomi, adalah metode kontrasepsi yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara memasang cincin di tuba.
“Pemasangan cincin di tuba harus dilakukan dengan cara di operasi. Pelaksanaan layanan KB tersebut tidak menjalani rawat inap,” jelas dokter murah senyum tersebut. (sog/agg)