DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur
Sebanyak 37 Desa Belum Terjamah Sinyal Telekomunikasi
“Saat ini masih banyak desa yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Kami minta pemerintah daerah dapat memperjuangkan hal tersebut. Pasalnya saat ini jaringan terlekomunikasi dan internet sudah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, tidak hanya di kota tetapi di daerah pelosok desa,” kata Rinie, Kamis (21/10/2021).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Hingga saat ini, sekitar 37 desa di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk mencari solusinya. Karena sarana telekomunikasi semakin dibutuhkan. Tidak terkecuali bagi masyarakat di desa.
Ketua DPRD Kotim, Dra Rinie mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) bergerak cepat membangun jaringan telekomunikasi dan internet hingga ke pelosok. Dia meminta Kementerian Kominfo dapat memfasilitasi pembangunan tower oleh para provider atau operator seluler.
“Saat ini masih banyak desa yang belum terjangkau jaringan telekomunikasi. Kami minta pemerintah daerah dapat memperjuangkan hal tersebut. Pasalnya saat ini jaringan terlekomunikasi dan internet sudah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat, tidak hanya di kota tetapi di daerah pelosok desa,” kata Rinie, Kamis (21/10/2021).
Menurut dia, sekarang sudah zaman digitalisasi. Masyarakat di daerah pelosok desa juga berharap agar jaringan telekomunikasi dan internet dapat terkoneksi dengan baik dan lancar, sehingga masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi dan juga pemerintah desa sangat membutuhkan jaringan tersebut.
“Saat saya melakukan kunjungan kerja di daerah pelosok, saya menemukan banyaknya desa-desa yang berkatagori blank spot, artinya tidak ada signal telekomunikasi, kondisi ini tentunya memprihatinkan, maka saya mendorong agar investasi di bidang telekomunikasi harus diarahkan ke pelosok dan perijinannya dapa dipermudah oleh pemerintah daerah,” ujar Rinie.
Politikus PDI Perjuangan ini juga mengatakan pemerintah daerah harus mendukung provider yang punya niatan untuk membangun jaringan telekomunikasi di daerah pelosok Kotim ini, karena dengan terkoneksinya jalur udara ini maka desa-desa yang ada di pelosok akan lebih baik, inovatif dan kreatif sehingga menjadi desa yang mandiri.
“Dengan adanya jaringan telekomunikasi dan internet juga akan memudahkan program lain seperti integrasi layanan, data, koordinasi bahkan komunikasi pihak desa ke kecamatan hingga seluruh satuan organisasi perangkat daerah di kecamatan ini, dan pengiriman data akan lebih mudah, cepat dan akurat, bahkan bisa digunakan untuk rapat secara virtual,” tutupnya. (sog)