Barito TimurHEADLINE
Bupati Ampera A.Y Mebas Resmikan Gereja GKE di Pematang Karau
"Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Matri Jaya sekeluarga yang telah turut menyukseskan visi dan misi pemerintah kabupaten, melalui hibah tanah dan bangunan gereja Sion Jaya sebagai tempat warga masyarakat beragama Nasrani beribadah dan kegiatan keagamaan," ucap Ampera A.Y Mebas, Selasa (18/1/2022).
Foto : Bupati Barito Timur, Ampera A.Y Mebas menghadiri peresmian Gereja Sion Jaya dan Pembukaan Sinode VII Resort Bambulung, Kecamatan Pematang Karau.
Gerakkalteng.com – Tamiang Layang – Gereja Kalimantan Evangelis, Kecamatan Pematang Karau telah resmi digunakan.
Persemian Gereja Kalimantan Evangelis ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan tirai papan gereja.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Matri Jaya sekeluarga yang telah turut menyukseskan visi dan misi pemerintah kabupaten, melalui hibah tanah dan bangunan gereja Sion Jaya sebagai tempat warga masyarakat beragama Nasrani beribadah dan kegiatan keagamaan,” ucap Ampera A.Y Mebas, Selasa (18/1/2022).
Kehadiran gedung gereja itu juga diharapkan dapat meningkatkan iman dan rasa persaudaraan yang tinggi dengan semua orang.
Bupati menjelaskan, bahwa dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Barito Timur, salah satunya adalah pembangunan mental dan rumah ibadah merupakan program pemerintah kabupaten untuk menjaga umat.
Sehingga dengan telah dilakukan peresmian penthasbian serta dihibahkannya tanah dan bangunan Gereja Sion Jaya yang dibangun oleh Matri Jaya sekeluarga ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi tempat beribadah.
“Saya berharap juga tanah dan bangunan yang ada dapat dipelihara dengan baik dan menjadi tempat beribadah bagi masyarakat di Dusun Mantandra dan sekitarnya,” ujar bupati.
Sementara itu, Matri Jaya, mengatakan motivasi dirinya membangun gereja yang diberi nama Sion Jaya, adalah sebagai bentuk dan rasa syukur berkat dari Tuhan Yesus.
Dimana sebutnya, sejak dirinya menikah pada tahun 2003 dalam mengarungi rumah tangga diberi kesusahan, sehingga tidak terbayangkan dalam perjalanan hidup, bisa seperti sekarang ini dan akhirnya bisa membangun sebuah gereja. (ags/sog)