EDUKASI & RISTEK
Kekurangan Petugas, Vaksin Anak Berjalan Lamban
“Sebenarnya sudah banyak SD yang mengajukan untuk dilaksanakan vaksinasi di sekolahnya, namun karena keterbatasan tenaga kami sehingga dalam satu hari biasanya hanya satu sekolah saja yang bisa kami lakukan kegiatan vaksinasi,” kata Supriadi, Sabtu 29 Januari 2022.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Kepala Puskesmas Baamang I Supriadi menyebutkan, hingga saat ini baru ada empat Sekolah Dasar (SD) yang sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun. Menurutnya, hal itu bukan lantaran pihak sekolah yang tidak bersedia namun karena keterbatasan petugas yang melaksanakan vaksinasi dan stok vaksin yang ada.
“Sebenarnya sudah banyak SD yang mengajukan untuk dilaksanakan vaksinasi di sekolahnya, namun karena keterbatasan tenaga kami sehingga dalam satu hari biasanya hanya satu sekolah saja yang bisa kami lakukan kegiatan vaksinasi,” kata Supriadi, Sabtu 29 Januari 2022.
Lanjutnya, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Baamang I, ada sekitar 18 SD, sementara yang sudah divaksin hanya empat SD yaitu SDN 5, SDN 9, SDN 3 dan SDN 7 Baamang.
“Selain keterbatasan tenaga kesehatan, stok vaksin kita juga terbatas. Kemarin saja pelaksanaan vaksinasi di SDN 3 dan SDN 7, jumlah siswanya mencapai 500 orang sedangkan vaksin yang tersedia hanya 400 dosis, sehingga kekurangan,” tegasnya.
Bahkan menurutnya, kegiatan vaksinasi pihaknya di SDN 3 dan 7 tersebut turut dibantu oleh pihak Kamar Dagang Industri (Kadin) Kotim untuk ketersediaan vaksinnya.
“Untuk itu vaksinasi SD ini memang kami lakukan secara bertahap, kami tidak berani mengiyakan dan membuat jadwal langsung untuk masing-masing sekolah, karena kalau-kalau nanti stok vaksinnya habis. Kita sesuaikan dulu dengan jumlah vaksinnya baru membuat jadwal dengan pihak sekolah,” tandasnya.
Sementara itu Kepala SDN 9 Baamang Hilir Sudiran mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih adanya program vaksinasi di sekolahnya.
“Kami berterimkasih dan bersyukur karena kemarin kami mengajukan langsung ditanggapi oleh pihak puskesmas dan langsung dilaksanakan di sekolah kami dengan jumlah sesuai yang kami ajukan,” kata Sudiran.
Pihaknya memang menunggu-nunggu pelaksanaan vaksinasi untuk anak SD ini guna kelancaran pelaksanaan PTM. Apalagi pemerintah meperkirakan Februari mendatang adalah puncak pandemi Covid-19.
“Maka dari itu kami menilai vaksinasi ini sangat penting untuk melindungi anak-anak kami. Anak-anak juga sangan atusias menjalani vaksinasi, meski tidak semua bisa divaksin karena ada alasan kesehatan sehingga tidak bisa ikut vaksin,” ujarnya.
Namun demikian kata Sudiran, selama proses vaksinasi hingga saat ini, anak-anak yang sudah menerima vaksinasi tidak ada keluhan kecuali demam ringan.
“Untuk itu kami harapkan bagi yang belum divaksin, dapat mengikuti vaksinasi dilain waktu. Ini guna kelancaran dan keamanan kita bersama selama melangsungkan pembelajaran di sekolah,” pungkasnya. (Rik/sog)