EDUKASI & RISTEK
Sejumlah CGP Kembali Ikuti Lokakarya
“Lokakarya kelima ini bertema guru sebagai pemimpin pembelajaran berbagi dan refleksi proses pembelajaran berpihak pada murid. Setiap bulannya tema lokakarya selalu berubah, dan yang kami pelajari juga berbeda-beda,” ujarnya, Jumat 27 Mei 2022.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Sejumlah Calon Guru Penggerak (CGP) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali mengikuti lokakarya kelima. Hal ini merupakan tahapan ujian lulus agau tidaknya mereka menjadi guru penggerak.
Salah seorang CGP Nia Pitriani mengatakan, ia bersama rekan-rekannya harus mengikuti semua tahapan dari lokakarya pertama hingga yang sekarang di bulan kelima ini. Setelah dinyatakan lulus barulah mereka akan resmi menjadi guru penggerak.
“Lokakarya kelima ini bertema guru sebagai pemimpin pembelajaran berbagi dan refleksi proses pembelajaran berpihak pada murid. Setiap bulannya tema lokakarya selalu berubah, dan yang kami pelajari juga berbeda-beda,” ujarnya, Jumat 27 Mei 2022.
Nia mengaku bersyukur, bahwa ia dan rekannya mampu bertahan hingga sampai ini. Ia berharap semua rekannya dinyatakan lulus dan menjadi guru penggerak di sekolah masing-masing. Ada 30 calon guru penggerak angkatan 4 Program Guru Penggerak (PGP) tahun 2022 Kotim. Mereka akan menempuh pelatihan selama 9 bulan.
“Semoga ini menjadi motivasi kami melaksanakan lokakarya berikutnya, hingga lulus menjadi guru penggerak. Dan bagi guru-guru lainnya juga saya harapkan bisa ikut serta dalam lokakarya agar menjadi guru penggerak dan menyumbang perubahan dalam dunia pendidikan khususnya di Kotim ini,” ungkapnya.
Disebutkan Nia, dalam lokakarya kali ini juga ada materi refleksi keberhasilan dan kegagalan proses praktik mengajar, refleksi hasil belajar dan rencana peningkatan, pemetaan sumber daya, dan rencana pengembangan pembelajaran CGP, pemetaan sampai dengan sekolah untuk menyusun program sekolah.
“Hasil yang diharapkan nantinya adalah refleksi praktik mengajar dan pembelajaran PGP, mampu membuat rencana pengembangan pembelajaran, peta potensi dan aset sekolah,” jelasnya. (Rik/Sog)