Kotawaringin Timur

Terkait Penduduk Lansia, Ini Ujar Bupati Kotim

“Kabupaten Kotim sendiri berdasarkan angka yang diolah Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 bahwa angka harapan masyarakat adalah 69,85 tahun. Jadi bila berumur di atas 70 tahun harus lebih bersyukur artinya dari sisi kesehatan termasuk lansia sehat,” kata Bupati Kotim Halikinnor, saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia ke-27, Selasa 13 Juni 2023.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meminta keberadaan lanjut usia (Lansia) di satu keluarga terkecil tidak dijadikan beban. Lansia tersebut harus memiliki kondisi kesehatan yang terawat dengan baik.

“Kabupaten Kotim sendiri berdasarkan angka yang diolah Badan Pusat Statistik pada tahun 2021 bahwa angka harapan masyarakat adalah 69,85 tahun. Jadi bila berumur di atas 70 tahun harus lebih bersyukur artinya dari sisi kesehatan termasuk lansia sehat,” kata Bupati Kotim Halikinnor, saat menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia ke-27, Selasa 13 Juni 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri juga sejumlah pejabat Kotim dan ratusan lansia yang ada di wilayah setempat. Lanjutnya, sesuai dengan tema Hari Lanjut Usia tahun 2023 yaitu lansia terawat Indonesia bermartabat. Oleh sebab itu, keluarga sebagai unit terkecil di dalam masyarakat perlu terus mengusahakan agar para lansia usia yang ada pada unit terkecil tersebut memiliki kondisi kesehatan yang terawat dengan baik.

“Untuk itu perlu diberikan kesibukan yang menunjang aktivitas motorik juga, dari segi pemberdayaan turut serta aktif dalam berbagai aktivitas sosial dan keagamaan,” ujarnya. Sehingga harus mampu menjadikan lingkungan keluarga sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk lansia dalam mendapatkan kebahagiaan. Karena lansia lebih bahagia bersama keluarga walaupun disadari terdapat permasalahan yang dialami lanjut usia.

“Karena pada umumnya ada menurunnya tingkat kesehatan dan fungsi motorik pada diri usia lanjut yang umumnya juga mengalami hambatan untuk melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga maupun lingkungan. Sehingga menjadikan para lanjut usia sebagai pihak inferior padahal ruang lingkupnya masih menunjang. Para lansia masih memiliki kemampuan untuk memberikan pemikiran pemikiran yang konstruktif dalam pembangunan,” tutupnya. (don/sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!