DPRD Kota Palangka Raya
Pemerintah Harus Mengontrol Harga komoditi di Pasaran
GERAKKALTENG.com – Palangka Raya – Naiknya harga ayam potong di kota setempat, cukup mematik perhatian banyak pihak. Seperti halnya Wakil Ketua I DPRD Palangka Raya Wahid Yusuf mengatakan, naiknya harga komoditas pangan tersebut lebih diakibatkan pengaruh dari kekosongan persediaan.
Karenanya kata dia, kondisi tersebut perlu ditindaklanjuti, karena kadang kala ada juga yang memang dikatakan stoknya kosong, padahal lebih kepada lambatnya proses panen dari budidaya ayam.
“Saya melihat lebih kepada strategi biar harga di pasaran mengalami kenaikan,”tukas Wahid, Jumat (7/7/2023).
Karena itu lanjut legislator dari Fraksi Golkar ini mengatakan, dalam kondisi ini harus tetap perlu campur tangan pemerintah untuk mengawasi harga daging ayam ini. Misalnya dengan melakukan pengawasan dalam hal penetapan harga jual.
Terlepas dari itu, Wahid mendorong pemerintah daerah perlu mengkaji kenaikan harga daging ayam ini karena kenaikan ini bisa saja terjadi karena harga pakan unggas yang naik.
Sebab itulah, lagi-lagi kata dia, harus tetap ada kebijakan dari Pemerintah Kota Palangka Raya pada khususnya, untuk mengontrol kenaikan ayam potong tersebut.
‘”Pengawasan dan pengontrolan ini penting dilakukan, sehingga kenaikan harga ayam potong tidak melampaui harga yang tidak normal. Jadi, tidak seenaknya penjual menaikan harga sesuka hatinya,”tukas Wahid.
Sebagaimana diketahui harga ayam potong di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan signifikan. Seperti di Pasar Jalan Rajawali, harganya Rp50 ribu per kg. Sebelumnya para pedagang menjualnya dengan harga dibawah Rp50 ribu per kg.(Red/Vd/*)