DPRD Kotawaringin Timur

Dewan Kotim Siap Dukung Percepatan Penurunan Stunting

SAMPIT – Masalah kekurangan gizi atau Stunting, di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terbilang cukup tinggi. Hal ini tidak hanya menjadi perhatian pemerintah daerah saja, tetapi juga menjadi perhatian pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.

Ketua DPRD Kabupaten Kotim, Dra Rinie mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah daerah dalam melakukan penanganan stunting di Bumi Hambaring Hurung ini. Tujuannya agar di wilayah ini tidak ada lagi anak yang mengalami masalah pertumbuhan ataupun gizi buruk.

“Kami siap mendukung percepatan penurunan stunting, melalui kebijakan anggaran yang dapat diarahkan dalam program yang dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Kotim, dukungan tersebut agar ke depannya tidak ada generasi gagal. Sebab kalau sampai ada generasi gagal akibat stunting, maka hal itu juga akibat kesalahan para penentu kebijakan saat ini,” kata Ketua DPRD Kabupaten Ko-tim Dra Rinie, Kamis (21/7/2022).

Menurutnya program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kotim dinilai sangat penting karena penanganan stunting itu juga dalam rangka meningkatkan kualitas masyarakat. Diharapkan penanganan stunting bukan hanya terkait sosialiasi tetapi penangan secara nyata yang terus ditingkatkan, sehingga generasi penerus masyarakat di daerah ini dapat menjadi generasi emas yang dapat membanggakan Kabupaten ini.

“Anak-anak di daerah kita merupakan generasi masa depan selanjutnya, maka mereka harus sehat, cerdas, kreatif dan produktif. Kalau anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan daerah ini,” ujar Rinie.

Politisi Partai PDI Perjuangan ini juga mengatakan Kabupaten Kotim ini masih masuk dalam lokus prioritas penanganan stunting, oleh karena itu pihaknya meminta agar pemerintah benar- benar serius berupaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting. Berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi Angka Stunting Kabupaten Kotim sebesar 32,5 persen.
“Untuk menurunkan angka stunting, yang terpenting dalam penanganannya adalah kolaborasi, maka dari itu harus adanya satu kesatuan para stakeholder untuk berkolaborasi dalam mewujudkan penurunan angka stunting di Kabupaten Kotim ini,” ucap Rinie.

Dirinya juga mengatakan komitmen bersama semua stakeholder, untuk mewujudkan upaya yang tepat, dan semua pihak agar memahami peran tugas dan kewenangannya masing-masing, dan membuat strategi penurunan stunting yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Tidak hanya sekedar seremonial, tertulis di atas kertas, tetapi harus benar-benar ada aksi nyata. (erk/bud)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!