HEADLINEKatinganSlider

Minta Pemerintah Perhatikan Nasib UKM

KASONGAN,GK – Geliat usaha kecil dan menengah (UKM) di pelosok Kabupaten Katingan terbatas modal dan promosi. Seperti halnya nasib pengrajin olahan berbahan dasar kayu asal Desa Kuluk Habuhus Kecamatan Marikit.

Ketua DPRD Katingan Ignatius Mantir Ledie Nussa mengatakan, dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu ke Kecamatan Marikit, dirinya menemukan seorang pengrajin olahan kayu yang masih eksis hingga saat ini.

“Orang ini ternyata sudah lama mengandalkan keterampilannya tersebut sebagai mata pencarian utama menghidupi keluarganya,” ungkapnya, belum lama ini.

Menurutnya, usaha kerajinannya tersebut sulit berkembang lantaran terbentur akses, modal hingga promosi yang terbatas. Itu merupakan contoh perjuangan usaha masyarakat di Desa Kuluk Habuhus yang patut didukung oleh pemerintah daerah.

“Dia tetap bertahan dengan segala keterbatasan yang ada, seharusnya pemerintah memperhatikan usahan semacam ini agar mampu berkembang,” pintanya.

Pasalnya, kata dia, dari segi kualitas dan inovasi produk yang dibuat pengrajin tersebut cukup baik. Hanya saja belum mampu di pasarkan hingga ke luar daerah lantaran keterbatasan modal.

“Jadi hasil kerajinannya tersebut hanya dipajang di depan rumah dan berharap ada orang lewat untuk membelinya. Tentu saja usahanya akan lambat berkembang, beda kalau sudah di pasarkan ke pusat ekonomi yang lebih ramai,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, dirinya mendorong pemerintah daerah maupun pemerintah desa setempat agar mampu memperhatikan serta membina para UKM yang bernasib sama yang tersebar di pelosok Katingan.

“UKM merupakan salah satu penyokong ekonomi kerakyatan yang tangguh. Saya minta SOPD terkait dapat membina dan mengembangkan industri rumah tangga seperti,” pintanya.

Berdasarkan pengamatannya, kurangnya dukungan pemerintah terhadap keberadaan UKM menjadi salah satu faktor sulitnya usaha jenis ini berkembang.

“Padahal barang kerajinan seperti ini sangat diminati wisatawan mancanegara. Karena mereka lebih menghargai barang-barang kerajinan tangan dibanding hasil pabrikan,” tukasnya.

Jika pada saatnya nanti UKM berkembang baik, otomatis akan membuka peluang usaha dan menyerap banyak tenaga kerja. Sebab, untuk memenuhi permintaan pasar yang banyak dan beragam maka harus memberdayakan masyarakat lokal setempat.

“Sementara ini yang bersangkutan masih membuat kerajinan seperti cobek, lisung, dan produk yang terkait kebutuhan rumah tangga. Bukan tidak mungkin jika usahanya berkembang, maka akan membuat produk yang lebih beragam,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!