HEADLINEKalimantan Tengah

Pemimpin Daerah Yang Akan Datang Memiliki Jiwa Progresif

PALANGKA RAYA, GERAK KALTENG – Tak bisa dipungkiri bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Dayak Kalimantan Tengah tidak kalah kualitasnya dengan SDM dari luar, buktinya banyak orang Dayak yang memiliki gelar tinggi, bahkan menduduki jabatan yang tinggi pula, baik di instansi pemerintahan maupun swasta.

Kalangan dari akademisi Universitas Palangka Raya, Jhon Retei, mengatakan siapapun orang Dayak juga bisa jadi pemimpin dan mampu membawa masyarakat Kalteng lebih makmur dan sejahtera.

Siapapun yang jadi pemimpin daerah di tahun yang akan datang nantinya di harapkan memiliki jiwa progresif dan sikap tegas dalam pengambilan keputusan.

Hal ini dikatakannya, saat berbincang hangat sembari makan siang bersama kalangan akademisi lainya seperti Yurgen K Nahan, Anyualatha Heridison,Tokoh Muda Kalteng Bakti, Yusuf Irwandi dengan sejumlah wartawan , Rabu (28/2/2018) di Caffe Tera Rofftop.

Disisi lain, Yurgen K Nahan juga berkomentar positif bahwa manyarakat Dayak jangan memusihi sesama, tetapi diharapkan bisa menjalankan kerjasama yang baik, sesuai amanat semboyan pancasila.

Sementara menurut, Anyualatha Heridiso terhadap lulusan sarjana agar tidak berfikir sempit dalam menentukan masa depan, tetapi memiliki kemampuan agar berfikir lebih kritis, tidak hanya berharap diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

“Jangan pulang kampung jadi pengangguran, tetapi harus juga berani terjun ke zona tidak nyaman. Supaya mempunyai pola fikir yang maju, karena dalam menghadapi kehidupan ke depan tidak semudah yang dibayangan tetapi harus mempunyai prinsip dan kemauan berfikir maju dari pribadi kita sendiri,” ujarnya menasehati.

Tokoh Muda Kalteng, Bakti Yusuf Irwandi yang juga aktif sebagai Wakil Sekretaris Pemuda Pancasila Provinsi Kalteng mengatakan terkait dengan perkembangan media sosial (medsos) pada saat ini, setiap warga net sudah menjadi penulis dari setiap status dan komentar mereka.

Namun ada juga oknum-oknum yang menyalah gunakan medsos untuk menyampaikan ujaran kebencian apalagi pada saat ini menjelang tahun politik 2018.

Peran media sangat penting untuk memberikan pendidikan kepada masyrakat agar dapat memahami bagaimana penggunaan medsos dengan baik sehingga dapat mengurangi berita-berita hoax dan ujaran kebencian, karena rakyat harus cerdas dalam menggunakan medsos, pesanya. (Hri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!