Katingan

Pernikahan Dini Bahayakan Ibu dan Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Katingan, Meliasi.

KASONGAN,GERAKKALTENG.COM – Beberapa waktu lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalteng menyatakan bahwa terdapat tiga daerah dengan kasus pernikahan dini yang masih tinggi, yaitu Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, dan Katingan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Katingan Meliasi mengatakan, tingginya angka perkawinan dini bakal berdampak pada persoalan kelahiran.

“Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah penyumbang pernikahan dini tersebut berada di pedesaan. Potensi kematian ibu dan bayi saat proses persalinan salah satunya difaktori oleh pernikahan dini, karena menikah di bawah umur alat reproduksi masih belum matang atau kuat,” ungkapnya, belum lama ini.

Menurutnya, terdapat empat faktor kematian ibu hamil saat melahirkan, yaitu terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu sering melahirkan, dan rentang atau jarak melahirkan terlalu dekat.

“Jikapun seorang wanita terlanjur menikah dini, harapannya agar mereka mengikuti program KB. Paling tidak jarak kelahirannya dapat dikontrol lebih dahulu, sehingga potensi kematian ibu maupun anak dapat ditekan,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, sebutnya, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir angka kelahiran sebesar 2,6 persen. Memasuki tahun 2017 turun 0,3 persen atau menjadi 2,5 persen. Sedangkan tingkat kematian bayi sebanyak 42 orang dari 1.000 kelahiran.

“Angka tersebut masih jauh dari target dimana sasarannya adalah 38 per 1000 kelahiran. Sejauh ini tingkat kesadaran kaum ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kesehatan kehamilannya meningkat.

“Setidaknya sudah banyak ibu hamil yang hendak melakukan persalinan lebih mengutamakan menggunakan fasilitas atau jasa kesehatan pemerintah,” pungkasnya. (BS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!