DPRD Kota Palangka RayaPalangka Raya

Realisasi Pendapatan Daerah Capai 74.54 Persen

PALANGKA RAYA,GERAKKALTENG.COM -Sampai dengan triwulan ketiga tahun anggaran 2018 realisasi pendapatan daerah Kota Palangka Raya mencapai sebesar Rp. 878,8 miliar lebih. Jumlah tersebut sekitar 74,54 persen jika dibandian target sebesar Rp. 1,179 triliun lebih.

Hal tersebut terungkap pada paparan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin,Rabu (24/10/2018).

Capaian tersebut lanjut Fairid, dapat dilihat dari berbagai capaian pendapatan daerah, yakni dimulai dari capaian pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp. 94,1 miliar lebih dari target sebesar Rp. 175,1 miliar lebih.

“PAD ini bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain,”terangnya.

Selain itu, lanjut dia, pendapatan juga ada yang berasal dan dana perimbangan, dimana dari sektor ini tercapai Rp. 714,9 miliar lebih dari target sebesar Rp. 890,3 miliar lebih. Dana ini didapatkan dari bagi hasil pajak, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan pendapatan bagi hasil pajak.

Terakhir adalah pendapatan yang berasal dari lain-iain pendapatan yang sah. Jumlah dari sektor ini sebesar Rp. 69,7 miliar dari target sebesar Rp. 113,5 miliar. Serapan ini berasal dari pendapatan hibah, dana bagi hasil pajak dan provinsi dan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya.

Sementara itu terkait dengan realisasi belanja daerah sampai akhir bulan September 2018 (triwulan tiga) tercatat sebesar Rp. 642,8 miliar Iebih. Jika di presentasikan nilai ini masuk sebesar 51,39 persen dari plafond sebesar Rp. 1,251 triliun lebih.

“Untuk belanja daerah ini terbagi menjadi dua lini utama, yakni belanja tidak langsung dan belanja langsung,”ungkapnya.

Pada pengeluaran belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai yang realisasinya mencapai Rp. 400,5 miliar lebih, atau sekitar 63,06 persen dari plafond yang tersedia yakni sebesar Rp. 635,2 miliar lebih.

Kemudian ada belanja bunga yang realisasinya mencapai Rp. 707 juta lebih atau sekitar 46,56 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 1,5 miliar lebih.

Sementara itu untuk belanja hibah yang realisasinya mencapai Rp 33,6 miliar Iebih atau sekita 69,21 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 48,6 miliar lebih. belanja bantuan sosial realisasinya mencapai rp. 6,1 miliar lebih atau sekita 51,74 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 11,8 miliar Iebih.

“Untuk yang terakhir ada belanja bantuan keuangan realisasinya mencapai Rp. 1,2 miliar lebih belum ada realisasi,”ucap dia.

Sedangkan untuk belanja langsung, ada pengeluaran belanja barang dan jasa yang realisasinya mencapai Rp. 103,7 miliar Iebih. Jika dipresentasikan belanja ini mecapai 42,02 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 246,9 miliarlebih.

Sisanya ada belanja modal yang realisasinya mencapai Rp. 94,6 miliar lebih atau sekitar 31,36 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 301,6 miliar Iebih. Terakhir ada belanja tak terduga, realisasinya mencapai Rp. 3,4 miliar Iebih atau sekitar 86,75 persen dari plafond yang tersedia sebesar Rp. 4 miliar Iebih.

Wali kota Palangka Raya yang barus berusia 33 tahun ini juga menjelaskan bahwa pada APBD 2018, anggaran pendapatan tercatat sebesar Rp.1,179 triliun lebih dan anggaran belanja sebesar Rp. 1,251 triliun Iebih. Hal ini mendorong terjadinya defisit sebesar Rp. 72 miliar Iebih.

“Untuk menutup defisit ini maka digunakan anggaran pembiayaan, dimana anggaran pembiayaan netto sebesar Rp. 72 miliar Iebih, yaitu selisih dari pembiayaan penerimaan sebesar Rp. 1,179 triliun lebih dan pembiayaan pengeluaran sebesar Rp. 1,251 triliun lebih,”paparnya.VD

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!