DPRD Gunung Mas
Fasilitas Kesehatan Desa Perlu Peningkatan
"Ketika kami melaksanakan reses, permasalahan terkait fasilitas kesehatan yang belum memadai sering menjadi keluhan masyarakat desa. Untuk itu, sangat perlu adanya peningkatan fasilitas kesehatan ke depan," ungkapnya, Rabu (15/5/2019).
FOTO : Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Iswan B. Guna.
gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Fasilitas kesehatan yang ada di sejumlah desa di Kabupaten Gunung Mas sejauh ini cukup terbatas. Akibatnya, layanan kesehatan kepada masyarakat belum optimal. Hal ini kerap dikeluhkan masyarakat desa.
Anggota DPRD Gunung Mas, Iswan B. Guna mengatakan bahwa keluhan terhadap minimnya fasilitas kesehatan sering dikeluhkan masyarakat desa.
“Ketika kami melaksanakan reses, permasalahan terkait fasilitas kesehatan yang belum memadai sering menjadi keluhan masyarakat desa. Untuk itu, sangat perlu adanya peningkatan fasilitas kesehatan ke depan,” ungkapnya, Rabu (15/5/2019).
Wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang itu menuturkan, permintaan untuk peningkatan fasilitas kesehatan terus digulirkan masyarakat desa. Aspirasi itu dianggap wajar, mengingat posisi layanan kesehatan cukup vital.
“Dengan adanya permintaan itu, kami harapkan Pemkab Gumas lebih peka dan bergerak cepat untuk meningkatkan fasilitas kesehatan di desa secara bertahap,” imbuhnya.
Iswan B. Guna menyebutkan, salah satu fasilitas yang banyak diinginkan masyarakat desa adalah ketersediaan mobil ambulan. Keberadaannya penting untuk mengangkut pasokan obat-obatan, sarana, dan prasarana kesehatan, serta membawa pasien rujukan ke RSUD Kuala Kurun.
“Kami sangat berharap pemkab dapat melakukan pengadaan sarana transportasi kesehatan, yakni mobil ambulan untuk puskesmas yang ada di desa,” pesannya.
Politikus Partai Demokrat ini menambahkan, pengadaan mobil ambulan tidak perlu ditempatkan di setiap desa. Namun setidaknya, minimal dalam tiga desa yang berdekatan terdapat satu mobil ambulan yang bisa dipergunakan secara bergantian.
“Kita tidak hanya berbicara apakah mampu menekan angka kematian akibat lambat penanganan, namun yang terpenting pelayanan kesehatan bisa lebih cepat,” pungkasnya. (hms/srn)