DPRD KatinganKatingan

Tingkatan Kesadaran Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa

Plt. Asisten I Setda Katingan, Supardi Edal saat membuka Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-Nilau Luhur Budaya Bangsa.

KASONGAN,Gerakkalteng.com – Meski Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, namun semua telah bersepakat untuk bersatu dalam multikulturisme bangsa. Yakni, Bhineka Tunggal Ika, materi sumpah pemuda dan falsapah Negara Pancasila. Sebagai warga Katingan, kita patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kemajemukan penduduknya, membuat daerah ini menyimpan potensi budaya yang multi etnis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Katingan Sakariyas SE dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Plt. Asisten I Setda Katingan, Supardi Edal, saat membuka Kegiatan Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa.

Kegiatan tersebut, digagas oleh pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Katingan.

Menurut Supardi, jika potensi budaya yang multi etnis tersebut mampu dikemas dengan baik, akan menjadi aset yang tidak ternilai harganya. Terutama, untuk membentuk karakter dan pekerti masyarakat yang tangguh serta dapat menjadi penopang utama dalam mengembangkan industri pariwisata daerah.

“Namun sebaliknya, apabila pembangunan di bidang kebudayaan kurang mendapat perhatian memadai, maka budaya bernilai tinggi itu akan luntur. Seperti akibat pengaruh negatif budaya luar, yang dewasa ini dapat leluasa masuk ke pintu rumah penduduk melalui kecangihan informasi dan teknologi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sebut Plt. Asisten I Setda Katingan, pengkajian, pengembangan dan pengaktualisasian seni budaya merupakan salah satu metode penagkal efektif dan filter agar kita tidak kehilangan identitas diri. “Upaya ke arah peningkatan kualitas, inovasi dan kreasi seni budaya akan menjadi solusi tepat guna memberikan nilai bagi pengembangan budaya di masa mendatang,” tuturnya.

Sebelumnya Plt. Kepala Kesbangpol Katingan, Rentas SH melaporkan, tujuan kegiatan ini antara lain untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar suku, agama, budaya, etnis dan ras pada umumnya. “Selain itu, guna mewujudkan iklim kehidupan kebangsaan yang dinamis, tentram, damai dan semakin mantapnya kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa,” jelas Rentas.

Adapun peserta kegiatan ini, jumlahnya sekitar 30 orang. Mereka terdiri atas mantir adat, tokoh masyarakat dan camat se-Kabupaten Katingan sebagai pendamping. “Sementara untuk narasumber, berasal dari Polres Katingan, Kejaksaan Negeri Kasongan, akademisi dan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Katingan,” imbuhnya. (tri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!