DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur

Tiga Tahun Terakhir, Perekonomian Kotim Terus Meningkat

"Selama tiga tahun terakhir ini perekonomian kita cukup tinggi dan stabil. Yaitu berada di atas 7 persen dan kita cukup optimis tahun 2019 ini dan tahun 2020 stabilitas pertumbuhan ekonomi mampu kita pertahankan yaitu di atas 7 persen," kata Bupati Supian Hadi saat penyampaian Raperda APBD beberapa hari lalu.

gerakkalteng.com – SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi mengatakan, perkembangan perekonomian daerah dari tahun 2016 sampai dengan 2019 terus meningkat. Karena ada beberapa indikator dalam mengukur kinerja ekonomi makro daerah. Diantaranya pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, pendapatan perkapita, tingkat kemiskinan dan pengangguran serta indeks pembangunan manusia.

“Selama tiga tahun terakhir ini perekonomian kita cukup tinggi dan stabil. Yaitu berada di atas 7 persen dan kita cukup optimis tahun 2019 ini dan tahun 2020 stabilitas pertumbuhan ekonomi mampu kita pertahankan yaitu di atas 7 persen,” kata Bupati Supian Hadi saat penyampaian Raperda APBD beberapa hari lalu.

Untuk iInflasi, menurut bupati, cenderung terus meningkat dari 1,91 persen pada tahun 2016  menjadi 6,02 persen. Peningkatan laju inflasi ini sangat berpengaruh pada daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok dan pergerakan sektor-sektor riil lainnya.

“Kita bersyukur berdasarkan data BPS untuk bulan Juli sampai Agustus 2019 indeks harga konsumen Kabupaten Kotim mengalami penurunan atau deflasi. Sehingga angka kumulatif laju inflasi Kabupaten Kotim sampai dengan September masih cukup rendah yaitu 2,31 persen. Kita berharap hingga Desember nanti laju inflasi ini tidak melebihi 3,5 persen,” harapnya.

Bupati dua periode ini juga mengatakan untuk pendapatan perkapita juga meningkat dari Rp 44,98 juta sampai Rp 53.90 juta. Hal ini cukup menggembirakan. Agar pendapatan perkapita benar-benar mampu memberikan daya dorong yang kuat bagi penguatan ekonomi masyarakat, maka pemerintah daerah mengambil langkah untuk terus berupaya menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dan menekan laju inflasi.

“Kalau indeks pembangunan manusia (IPM) setiap tahunnya dinilai semakin membaik, dan berada di posisi keempat dari besarnya IPM di 14 kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa SHD itu menambahkan, saat ini yang menjadi tantangan utama adalah angka kemiskinan dan pengangguran. Angka kemiskinan penurunannya kurang signifikan, dari 6,32 persen pada tahun 2017 sampai tahun 2018 kemarin masih 6,21 persen, sementara angka pengangguran dari 4,92 persen menjadi 4,55 persen. Masih diabawah tingkat pengangguran nasional yaitu 5,34 persen.

“Ini menjadi tantangan besar dan pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah daerah, dan kita akan terus berupaya melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengatasinya,” tegasnya. (sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!