Barito SelatanDPRD Barito SelatanHEADLINEHukum dan Kriminal
Misteri Kebakaran di Desa Tarusan Masih Diselidiki
“Saat itu saksi sedang tidur dan mendengar suara ribut diluar, saat keluar rumah saksi melihat api sudah besar yang membakar bagian belakang rumah Ahmad Kosasih,” ungkapnya.
Foto : Kondisi terakhir pasca kebakaran di Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan.
gerakkalteng.com – BUNTOK – Penyebab kebakaran di Desa Tarusan, Rt.05 dan Rt.08, Kecamatan Dusun Utara, Kabupaten Barito Selatan, pada Selasa (28/1/2020) dini hari. Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh pihak Kepolisian Wilayah Hukum Dusun Utara.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kapolres Barsel, AKBP Devy Firmansyah, melalui Kapolsek Dusut, IPDA Normandi. S.P, kepada awak media, Selasa(28/1/2020), bahwa kejadian nahas yang menghanguskan setidaknya 17 Rumah Warga, satu bangunan SDN 1 setempat dan lima bangunan sarang burung walet itu, hingga saat ini masih dalam penyelidikan pihaknya.
Dilanjutkan oleh Normandi, yang diungkapkan oleh saksi-saksi, yakni Safrudin yang menduga bahwa api tersebut berasal dari rumah salah satu warga yang bernama Ahmad Kosasih.
“Saat itu saksi sedang tidur dan mendengar suara ribut diluar, saat keluar rumah saksi melihat api sudah besar yang membakar bagian belakang rumah Ahmad Kosasih,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut salah satu saksi lainnya, Junaini, bahwa dirinya melihat api pertama kali membesar memang adalah di rumah Ahmad Kosasih.
“Junaini mengaku baru mengetahui ada kebakaran setelah mendengar ribut dan setelah keluar rumah, api kelihatan dari arah belakang samping kiri rumah Ahmad kosasih,” tutur Normandi.
Kemudian, dibeberkan oleh perwira Polisi berpangkat satu balok ini lagi, pada keterangan saksi ketiga yaitu Latiah yang pada saat kejadian menginap di tempat saudaranya, dia mendengar suara ribut di luar rumah dan melihat api sudah membesar dari arah rumah Ahmad Kosasih.
“Latiah menjelaskan pada saat itu, dia tidur di rumah saudaranya baru mengetahui kebakaran setelah mendengar suara keributan di luar dan setelah keluar rumah api kelihatan dari belakang samping kiri rumah Ahmad Kosasih,” bebernya.
Lebih jauh Normandi menjelaskan,meskipun keterangan saksi- saksi itu, menguatkan dugaan bahwa api memang berasal dari arah rumah Ahmad Kosasih. Namun, tidak ada satupun dari korban kebakaran menyatakan bahwa tidak merasa keberatan dan tidak menuntut pada pihak manapun dan dianggap ini suatu musibah di desa Tarusan dengan bukti surat pernyataan.
“Semua korban tidak ada yang menuntut itu sudah dituangkan dalam surat pernyataan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, diberitakan telah terjadi kebakaran hebat kembali terjadi di wilayah hukum Kabupaten Barito Selatan, kali ini di RT 05 dan RT 08, Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara, akibatnya tujuh belas rumah warga dan satu bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Tarusan, serta Lima bangunan sarang burung walet ludes terbakar, Selasa (28/1/2020) dini hari.
Kejadian nahas ini berlangsung setidaknya hampir selama empat jam, yakni dari sekitar pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 04.00 WIB dini hari tadi.
Beruntung, meskipun kebakaran hebat tersebut melumat habis semua bangunan yang terkena imbasnya, kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa.
“Kebakaran ini menimpa 17 rumah, satu Bangunan SDN 1 Desa Tarusan dan lima bangunan walet. Sementara dua unit rumah lainya hanya terkena imbas kebakaran. Untungnya kebakaran ini tidak menimbulkan korban jiwa ,” sampaikan Kepala Desa Tarusan, Sabarudin kepada awak media melalui rilis resminya, Selasa (28/1/2020) pagi.
Diceritakan oleh Sabarudin, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, penyebab kebakaran itu diduga berasal dari dapur Ahmad Kusasi, warga RT 08, yang kemudian merambat kebangunan lainnya.
Karena jauh dari pusat kota dan tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran, maka pihak Pemdes bersama para warga, berjuang memadamkan api hanya dengan peralatan seadanya.
“Setelah itu, api dengan cepat merambat ke rumah dan gedung walet serta bangunan SD, dan untung perangkat desa bersama warga masyarakat secara swadaya memadamkan api dan pada jam 04.00 WIB api berhasil dipadamkan,” ceritanya.
Lanjut Kades, akibat kejadian tersebut, kerugian yang dialami ditaksir mencapai miliaran Rupiah, mengingat yang terbakar adalah 17 bangunan rumah warga, 1 SDN dan 5 bangunan sarang walet, serta ditambah dua rumah warga yang terdampak.
“Untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) korban kebakaran, adalah sebanyak 22 KK atau 75 jiwa dan 20 orang diantaranya balita,” terangnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi dari pihak Kepolisian, Satdamkar maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. (Nanang/agg)