DPRD Gunung MasGunung Mas
Wakil Rakyat Ini Ajak Warganya Tidak Golput
”Kami berharap masyarakat bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilih. Jangan sampai ada yang golongan putih (golput) karena itu bukan pilihan,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Lily Rusnikasi, Kamis (3/12/2020).
gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) tinggal lima hari lagi. Masyarakat di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yang telah memiliki hak pilih, diimbau agar menggunakannya pada 9 Desember 2020 mendatang.
”Kami berharap masyarakat bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menggunakan hak pilih. Jangan sampai ada yang golongan putih (golput) karena itu bukan pilihan,” ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Lily Rusnikasi, Kamis (3/12/2020).
Dalam menentukan pilihannya, ujar Lily, masyarakat diingatkan untuk memilih pasangan calon (paslon) yang terbaik. Pasalnya, siapapun yang terpilih nanti, akan menentukan arah pembangunan di Provinsi Kalteng selama lima tahun kedepan.
”Masa depan pembangunan di Provinsi Kalteng tergantung kepada masyarakat itu sendiri. Pilihlah paslon yang sesuai dengan hati nurani masing-masing,” kata Lily.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat tidak golput dan menggunakan hak pilih. Caranya, dengan datang ke TPS masing-masing.
”Ingat satu suara akan bisa menentukan masa depan Provinsi Kalteng kedepan. Meski dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, tetapi kami yakin dari pihak penyelenggara telah mempersiapkan semua hal dalam mencegah penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) I mencakup Kecamatan Kurun, Mihing Raya, dan Sepang ini meminta ke masyarakat, untuk selalu menjaga kerukunan keamanan, sehingga pesta demokrasi tersebut dapat berjalan dengan aman, lancar, sehat, dan terkendali.
”Siapapun paslon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, itu merupakan pilihan masyarakat. Perbedaan merupakan hal yang sangat wajar, tapi jangan sampai menimbulkan perpecahan dan perselisihan,” pungkasnya. (sog)