DPRD Kotawaringin Timur
Tinggalkan Jamban, Warga Diharapkan Optimalkan MCK
"Dengan adanya MCK di dalam rumah, warga tidak perlu lagi turun ke badang untuk buang air, terutama pada malam atau dini hari," ujar Rinie, Rabu (6/1/2021).
gerakkalteng.com – SAMPIT – Warga yang tinggal di bataran sungai masih mengandalkan lanting atau batang untuk kegiatan mandi, cuci kakus (MCK). Hal itu menjadi momok bagi warga, pasalnya buaya jenis muara terus mengintai masyarakat, hingga terjadi serangan buaya dalam sepkan terakhir.
Menanggapi masalah itu, Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Rinie A Gagah meminta agat pemerintah kabupaten mengoptimalkan pengadaan MCK untuk warga, baik melalui APBD hingga dana desa.
“Dengan adanya MCK di dalam rumah, warga tidak perlu lagi turun ke badang untuk buang air, terutama pada malam atau dini hari,” ujar Rinie, Rabu (6/1/2021).
Di sisi lain, lanjutnya, Pemkab harus menggandeng pihak BKSDA untuk tidak henti-hentinya memberi pemahaman dan imbauan kepada masyarakat yang tinggal di bataran sungai, terkait hal-hal yang bisa memancing kedatangan buaya, sehingga tidak menimbulkan korban lagi.
“Kemarin kita menerima kabar adanya seorang nenek yang diterkam buaya, harapan saya masyarakat Kotim terutama yang berdomisili di bantaran sungai seperi Pelangsian, Ketapang sampai Belanti agar lebih hati-hati dan mengurangi aktivitas di sungai,” terangnya.
Tambah Politisi PDIP tersebut, pemerintah bersama BKSDA juga diharapkan memperbanyak pememasangan plang imbauan di titik-titik yang ada kemunculan teftil pemangsa tersebut. (sog)