Kotawaringin Timur
TRC Kotim Dikirim ke Kalsel Tangani Korban Banjir Parah
"Sebagai bentuk kepedulian kita, terhadap saudara-saudara kita di Kalsel yang saat ini sedang dilanda banjir, kami mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk membantu mereka di sana," terang Kepala Pelaksana BPBD Kotim. H Muhammad Yusuf saat memberangkatkan Tim Reaksi Cepat, Sabtu (16/1/2021).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Hingga saat ini banjir masih terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel), seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Balangan dan Tanah Laut.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap suadara-saudara yang terkena musibah banjir di Provinsi tetangga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotawaringin Timur (Kotim) mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu penanganan korban banjir.
“Sebagai bentuk kepedulian kita, terhadap saudara-saudara kita di Kalsel yang saat ini sedang dilanda banjir, kami mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk membantu mereka di sana,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kotim. H Muhammad Yusuf saat memberangkatkan Tim Reaksi Cepat, Sabtu (16/1/2021).
Menurut Yusuf, ada dua regu yang diberangkatkan yaitu Tim Reaksi Cepat BPBD terdiri dari lima personel yaitu Yephi Hartady, Agus Puadi, Purwadi, Ediman Syahrir dan Supianoor. Satu regu dari PMI Kotim yang beranggotakan delapan orang yaitu Syahrifendy, Sabit Witanto, Andriansyah, Mulyadi, Muhammad Sidik, Rofilah Akbar dan Julkansyah.
“Tim yang kami kirim adalah personel yang sudah memiliki pengalaman dalam penanggulangan bencana banjir dan lainnya. Kami harapkan kehadiran mereka benar-benar bisa membantu masyarakat Kalsel,” ucapnya.
Yusuf mengatakan, pemberangkatan tim dari Markas PMI Kotim pada pagi hari karena jarak tempuh yang cukup jauh, dan mereka nanti akan menuju Markas PMI Kalsel terlebih dahulu Selanjutnya bergabung dengan BPBD dan PMI Kalsel ke lokasi banjir yang membutuhkan bantuan.
“Tim juga membawa bantuan personel evakuasi seperti perahu karet, pelampung, pakaian dan obat-obatan dan tim juga ditugaskan tanpa batas waktu. Tahap pertama mereka bertugas selama satu minggu, kalau situasi berlanjut maka akan dikirim lagi tim baru untuk mengganti tim yang terdahulu,” tutupnya. (sog/agg)