DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur

Berharap Seluruh Lapisan Ikut Antisipasi Karhutla

“Gejala alam menunjukan akan memasuki musim kemarau, sehingga perlu diantisipasi dan diwaspadai terutama untuk areal yang menjadi langganan munculnya Karhutla setiap tahunnya. Seperti di wilayah Baamang, Ketapang hingga daerah lainnya harus kita waspadai,” ujar Rinie, Jumat (30/7/2021).

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Beberapa pekan terakhir sejumlah daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tidak diguyur hujan. Ketua DPRD Kotim, Rinie Anderson, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai munculnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Gejala alam menunjukan akan memasuki musim kemarau, sehingga perlu diantisipasi dan diwaspadai terutama untuk areal yang menjadi langganan munculnya Karhutla setiap tahunnya. Seperti di wilayah Baamang, Ketapang hingga daerah lainnya harus kita waspadai,” ujar Rinie, Jumat (30/7/2021).

Politisi PDIP tersebut, melihat dalam kebakaran hutan dan lahan belakangan ini yang paling kerap terjadi pertama kali justru di daerah perkotaan dibanding dengan daerah pelosok desa masing jauh lebih bisa dikendalikan.

“Nah ini atensi khusus kita untuk wilayah perkotaan, dan yang buka lahan jangan sembarangan membakar karena sanksinya tegas dan jelas bisa dipidana,” jelasnya.

Dia tidak menampik bahwa di perkotaan ini khususnya yang selalu terbakar ini untuk lahan-lahan yang terlantar dan tidak pernah dikelola.

Seharusnya, menjelang musim kemarau seperti ini lahan-lahan di perkotaan itu harusnya sudah dibersihkan untuk diantisipasi agar tidak terjadi kebakaran.

“Rata-rata lahan yang memang tidak dikelola dan tidak dijaga itu selalu jadi  langganan, hingga akhirnya terbakar dan menyumbang polusi asap diudara yang begitu luar biasa,” tukasnya.

Rinie menyebutkan tahun ini jangan sampai ada musim kabut asap seperti beberapa tahun silam. Karena hal itu akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Di satu sisi pemerintah tengah berjuang mengatasi pandemi.

“Makanya harus kita sama-sama sadari jangan sampai ada kebakaran, kita sebagai umat manusia akan dipertaruhkan karena kita lagi menghadapi Covid-19 yang juga notabenenya menyerang ke sistem pernafasan jangan ditambah dengan bencana asap lagi,” pungkasnya. (sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!