EDUKASI & RISTEKKotawaringin Timur

Terkait Belajar Mengajar, Disdik Kotim Tunggu Arahan Bupati

"Kami menunggu edaran Pemerintah Daerah terkait PTM full, karena kita sudah level 1 PPKM. Kami sudah ada koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kabupaten untuk meminta edaran baru terkait pembelajaran, kalau sudah ada SEnya, nanti teknisnya kami dari Disdik yang mengatur,” kata Wahyudi, Selasa 4 Januari 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Saat ini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah turun menjadi level 1 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Namun demikian untuk pembelajaran tatap muka (PTM) seutuhnya, Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mengaku masih menunggu surat edaran dari Bupati Kotim.

Plt Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Dasar (SD), Wahyudi mengatakan, Kotim memang sudah menerapkan PTM namun masih terbatas. Untuk PTM full, pihaknya belum bisa mengeluarkan edaran karena masih menunggu instruksi dari Bupati.

“Kami menunggu edaran Pemerintah Daerah terkait PTM full, karena kita sudah level 1 PPKM. Kami sudah ada koordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kabupaten untuk meminta edaran baru terkait pembelajaran, kalau sudah ada SEnya, nanti teknisnya kami dari Disdik yang mengatur,” kata Wahyudi, Selasa 4 Januari 2022.

Menurutnya, untuk mengatur tenis tersebut pihaknya pun harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, agar bisa disesuaikan berapa persen bisa dilakukan tatap muka di sekolah. “Kami juga perlu mengetahui berapa persen sudah guru dan peserta didik yang sudah divaksin, karena sudah mulai juga vaksin untuk anak-anak SD. Ada sekolah di Kota, ada juga di daerah,” ujarnya.

Saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi lengkap terkait jumlah guru dan peserta didik yang sudah divaksin lantaran masih dalam periode libur semester.

“Karena libur, jadi kami belum mengetahui apakah vaksinasi untuk guru dan peserta didik masih berlanjut atau dilanjutkan setelah mulai masuk sekolah lagi. Karena sebelumnya kita ketahui bahwa belum semua guru divaksin lantaran kondisi kesehatan, sehingga waktu pemeriksaan ditolak atau tidak bisa menerima vaksin,” tegasnya.

Tambahnya, sejak 2019 dunia pendidikan harus menyesuaikan tata cara pembelajaran yaitu hampir tidak ada tatap muka. Dan khususnya di Kotim pada tahun 2021 sempat melaksanakan tatap muka namun harus ditunda lagi karena meningkatnya kasus Covid-19.

“Dan sekarang ini kita baru mulai lagi PTM namun masih terbatas, ada yang jadwal hari ada juga yang jadwal waktu, untuk menghindari terjadinya kerumunan dan tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) yang dianjurkan,” tandasnya. (Er/sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!