EDUKASI & RISTEK

Esensi Belajar Jadi Poin Penting Dalam Kurikulum Merdeka

“Capaian pembelajaran tersebut dilakukan sesuai dengan karakteristik peserta didik yang ada di sekolah masing-masing dengan memperhatikan kondisi dan konteks lingkungan yang mendukung untuk dilaksanakan,” kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Suyoso, Kamis 21 Juli 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Perubahan kurikulum tentunya dimaksudkan untuk dunia pendidikan yang lebih baik, dan dalam setiap kurikulum pasti ada hal-hal yang menjadi ciri khas masing-masing. Seperti pada Kurikulum Merdeka, terdapat karakteristik khusus yaitu semua program pembelajaran berorientasi kepada capaian pembelajaran.

“Capaian pembelajaran tersebut dilakukan sesuai dengan karakteristik peserta didik yang ada di sekolah masing-masing dengan memperhatikan kondisi dan konteks lingkungan yang mendukung untuk dilaksanakan,” kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim), Suyoso, Kamis 21 Juli 2022.

Disebutkannya, kurikulum merdeka yang sebelumnya disebut kurikulum prototipe dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid.

“Dalam kurikulum merdeka, pendidikan berpatokan pada esensi dari belajar, di mana setiap anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Kurikulum merdeka merupakan pilihan yang bisa digunakan sekolah agar efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19,” jelasnya.

Kurikulum merdeka lanjutnya, mempunyai karakteristik pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila, kemudian juga fokus pembelajaran pada materi esensial akan membuat pembelajaran lebih mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.

“Selain itu guru menjadi lebih fleksibel melakukan pembelajaran berdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal,” tandasnya. (Rik/Sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!