HEADLINEKalimantan TengahNasional
Ini Tuntutan Koalisi Ormas ke MADN Saat Aksi Damai di Tugu Soekarno
PALANGKA RAYA – Sejumlah ormas yang ada di Kota Palangka Raya menggelar aksi damai terkait sikap Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang dinilai mengabaikan pernyataan oknum pengurus DAD DKI terkait pernyataan minum darah hewan sebagai bukti orang Dayak.
Aksi ini digelar di Tugu Soekarno, Kota Palangka Raya, Rabu (10/5/2023). Sejumlah spanduk dibentangkan oleh koalisi Ormas yang meminta MADN mengambil sikap terhadap Yopinus Jialim selaku Timanggung DAD DKI.
Sejumlah tuntutan dari koalisi ormas tersebut diantaranya, agar Yopinus Jialim disidang adat sesuai Adat Dayak Kalteng, meminta Yopinus Jialim mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pengurus DAD, konten video ujaran tes kedayakan dengan meminum darah di youtube pesulap merah agar dihapus. Termasuk MADN agar membuat klarifikasi resmi mengenai meminum darah tersebut, agar tidak menyesatkan.
M.Soeparto selaku Ketua DPW Macan Borneo Kalteng mengatakan, aksi tersebut sebagai buntut dari sikap MADN yang dinilai mengabaikan dan tidak mengambil tindakan terhadap oknum pengurus DAD DKI atas pernyataan meminum darah sebagai bukti jika seseorang memang benar orang dayak. Tindakan pengurus MADN yang memilih diam, meskipun pihaknya telah mengirimkan surat resmi, dinilai pihaknya adalah sikap pembiaran, sedangkan pernyataan dari oknum DAD tersebut jelas menyakiti hati masyarakat dayak, termasuk di Kalteng.
“Tuntutan kami dari koalisi ormas tetap sama, yaitu meminta MADN mengambil tindakan terhadap oknum pengurus DAD DKI tersebut” jelas Toto.
Menurutnya, jika MADN tidak mengambil tindakan atas penyataan oknum pengurus DAD tersebut, tentu akan berdampak buruk bagi sejarah masyarakat Dayak, termasuk di Kalteng. Terlebih, masyarakat suku dayak memiliki berbagai adat istiadat, budaya dan agama yang dianut.
“Jadi tindakan MADN atas oknum pengurus DAD DKI yang mengeluarkan pernyataan menyesatkan tersebut yang sekarang diperlukan” ucap Toto.
Usai melalukan aksi di Tugu Soekarno tersebut, koalisi ormas juga melakukan pertemuan dengan pengurus DAD Kalteng yang disambut Ketua Umum DAD Kalteng, Agustiar Sabran. Dalam pertemuan itu, koalisi ormas juga menyampaikan hal yang sama, yakni agar MADN menambil tindakan atas permasalahan tersebut.
Sebelumnya, viral video pertemuan antara pengurus DAD DKI dengan Pesulap Merah atau Marchel Radival. Saat pertemuan tersebut, Yopinus Jialim selaku Pengurus DAD DKI mengeluarkan kata-kata “Kalau mau di tes, suruh dia minum darah Ayam, darah Babi, darah Anjing. Kalau dia mau, berarti dia Orang Dayak, kalau tidak mungkin tidak”
Atas beredarnya video tersebut, Lawadi Nusah selaku Sekretaris Umum DAD DKI mengatakan bahwa pernyataan Yopinus Jialim tersebut untuk orang-orang yang sering mengatasnamakan diri sebagai orang Dayak dalam menjalankan usahanya dalam menjual obat.
Lawadi mengatakan, intinya dalam pembicaraan terkait Dukun dan Pesulap yang jual obat mengaku orang Dayak diseputaran Jabodetabek, padahal diduga yang jual obat itu bukan orang Dayak sehingga membuat Pak Yopinus Jailim Timanggong Adat Dayak DAD DKI Jakarta tersinggung dengan ucapan oknum ini dan menantangnya dengan minum darah jika memang oknum sang penjual obat itu orang benar-benar asli orang Dayak.
Tidak ada sama sekali untuk membahas keyakinan orang Dayak tetapi dalam dialog itu membahas kasus oknum tukang obat yang mengaku orang Dayak saat berjualan ditanjung Priok lokasi dekat dengan kediaamannya. (bud)