Palangka Raya

Pemko Dorong Masyarakat Bentuk Bank Sampah

Pemerintah Kota (Pemko) mendorong agar masyarakat lebih aktif terlibat dalam membentuk dan menggerakan bank sampah.

PALANGKA RAYA,GK-Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, mendorong agar masyarakat lebih aktif terlibat dalam membentuk dan menggerakan bank sampah. Hal itu bukan tanpa sebab, pasalnya sampai saat ini kesadaran masyarakat untuk menggerakan maupun memanfaatkan bank sampah masih kurang. Begitu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya, Rawang ketika ditanya terkait pemanfaatan serta implementasi bank sampah di kota setempat.
Menurut Rawang, sebenarnya upaya mendorong masyarakat disetiap lingkungan kecamatan, kelurahan hingga lingkungan RT/RW sejak lama sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya. Selain menjadi solusi agar Kota Palangka Raya menjadi lebih bersih, disisi lain melalui pengelolaan bank sampah yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, setidaknya dapat menunjang ekonomi keluarga.
“Untuk membentuk, menggerakan ataupun memanfaatkan bank sampah, sebenarnya dimulai dari keluarga. Memulai dari memilah sampah yang masih bernilai ekonomis (organik) dan sampah yang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi (non organik),”ungkapnya, Jum’at (2/2) di Palangka Raya.
Dari kesadaran memilah itulah nantinya lanjut Rawang, akan terlihat dampaknya secara langsung, yakni terjadinya pengurangan jumlah limbah bank sampah dilingkungan. Itu karena sampah yang organik telah dipilah dan kemudian menjadi sampah yang bernilai ekonomis ketika dilingkungan masyarakat ada manajemen bank sampah yang mengampu
“jadi intinya bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Kalau di Palangka Raya saat ini hanya ada beberapa tempat saja yang mulai melaksanakan manajemen bank sampah, seperti di Kelurahan Panarung Kecamatan Pahandut,”terangnya.
Ditakanan Rawang lebih lanjut, pentingnya keberadaan Bank sampah disetiap kelurahan atau lingkungan masyarakat adalah merupakan cara jituuntuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat memanfaatkan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Ironisnya hal tersebut tidak bisa ditangkap seluas-luasnya oleh masyarakat.
“Coba kita lihat, hanya mereka-mreka para pemulung atau pengepul sampah saja yang memilah-milah sampah bernilai ekonomis di setiap tempah penampungan sampah, yang kemudian dijula pada pengampu untuk membelinya. Coba kalau ada manajemen bank sampah dibentuk, maka masyarakat secara perlahan akan tahu manfaat ekonomis,”tuturnya.
Kedepan tambah Rawang diharap ada kepekanan masyarakat, setidaknya dimulai dari lingkungan RT/RW yang mulai menggagas untuk membentuk bank sampah dengan manajemen yang sederhana dengan merangkul para pengampu yang bergerak membeli hasil pemilahan sampah organik
“Sejatinya bank sampah dapat menjadi solusi, selain lingkungan akan bersih dan nyaman. Masyarakat pun akan menjadi terbiasa untuk berdisiplin dalam mengelola sampah. Alagi bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan,”tutupnya.sog

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!