DPRD Kotawaringin TimurKotawaringin Timur

Sebanyak 19 Rumah Desa Sungai Ubar Banjir Terendam

“Banjir terjadi sejak 3 hari yang lalu. Pada Minggu (29/2) kami ada ke lokasi banjir sudah surut dan sekitar 20-30 cm dari permukaan tanah airnya. Pada saat kami berkunjung memang sudah tidak ada lagi air yang masuk sampai rumah, beda halnya pada 3 hari lalu yakni Sabtu (28/2) airnya sampai rumah,” jelasnya, Senin (2/3/2020).

gerakkalteng.com – SAMPIT – Masih tingginya curah hujan di beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat salah satu desa di Kecamatan Cempaga banjir, yakni Desa Sungai Ubar tercatat sebanyak 19 rumah terendam oleh banjir dari Sabtu (28/2/2020) sampai Senin (2/3/2020) lalu.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Yephi mengatakan, dari data yang dihimpun ada 19 rumah warga yang terendam banjir di desa tersebut, dengan ketinggian air mencapai 20-30 sentimeter.

“Banjir terjadi sejak 3 hari yang lalu. Pada Minggu (29/2) kami ada ke lokasi banjir sudah surut dan sekitar 20-30 cm dari permukaan tanah airnya. Pada saat kami berkunjung memang sudah tidak ada lagi air yang masuk sampai rumah, beda halnya pada 3 hari lalu yakni Sabtu (28/2) airnya sampai rumah,” jelasnya, Senin (2/3/2020).

Jelasnya, dari laporan awal saat terjadinya banjir tidak korban jiwa dan diharapkan mayarakat menjaga kondisi dan kesehatan, walaupun Desa Sungai Ubar tepat berada di hulunya ujung sungai Cempaga wilayah Kotim.

“Jika hujannya tinggi dan memang daerahnya rawa atau tangkapan air memang bermasalah. Makanya jika huja turun maka tidak ada resapan air dan kemungkinan desa tersebut akan banjir dan memang menjadi langganan banjir seperti tahun sebelumnya pula,” beber Yephi.

Meskipun banjir sempat merendam desa tersebut namun aktivitas berjalan normal dan warga semuanya tidak ada yang dievakuasi. Yephi mengungkapkan, jika dibandingkan 2019 lalu cukup parah banjirnya, beda pada 2020 ini banjirnya tidak begitu lama dan dalam. “Meski demikian warga memang sudah menganggap banjir itu sudah hal yang biasa dan memang masyarakat akan banyak mencari ikan jika masuk musim banjir jika terjadi di desanya,” pungkasnya. (sog/agg)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!