Barito Timur

1.528 Babi di Bartim Mati Mendadak, Diduga ini Penyebabnya

Foto : Ilustrasi

TAMIANG LAYANG – GERAKKALTENG. COM – 5ebanyak 1.528 ekor babi di Kabupaten Barito Timur (Bartim), dilaporkan mati mendadak.

Matinya ribuan lebih babi tersebut, lantaran diduga terkena virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi.

Kepala Dinas Perikanan dan Perternakan Kabupaten Barito Timur, Mishael, membenarkan peristiwa matinya ribuan lebih babi tersebut. “Ada sekitar 1.528 ekor babi mati diduga akibat virus ASF,” sebutnya, Rabu (16/2/2022).

Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya ungkap
Mishael, akan terus berupaya melakukan penanganan agar virus tersebut tidak menyebar luas.

“Penanganan dari Dinas Perikanan dan Perternakan dibantu masyarakat terus dilakukan, dengan cara penyuntikan vitamin, penyemprotan disinfektan disekitar kandang dan tempat makan babi,”bebernya.

Selanjutnya, Dinas Perikanan dan Perternakan Kabupaten Barito Timur akan bekerjasama dengan tim Balai Veteriner Banjarbaru serta tim dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perternakan Provinsi Kalimantan Tengah, untuk melakukan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) dilapangan.

Adapun ribuan lebih babi mati mendadak itu terang
Mishael, tersebar di wilayah Kecamatan Awang, Desa Tangkan dan Desa Ampari. Berdasarkan informasi, kasus babi mati karena virus ini terungkap setelah salah satu peternak menemukan beberapa ekor babi miliknya mati mendadak.

Dijelaskan, virus ASF
merupakan penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 109 persen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar.

“Virus ini juga sangat tahan hidup di berbagai lingkungan, serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan,”tukas Mishael.

Sebab imbuh dia, untuk mengatasi masalah tersebut maka dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalimantan Tengah akan mengirimkan bantuan berupa Konvalesen 1.000 dosis, Formades 20 liter, vitamin dan hand sprayer. (ags)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!