DPRD Kotawaringin Timur
Berharap PBS Bantu Pencegahan Karhutla
“Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah ini, kami meminta perusahaan besar swasta baik di bidang perkebunan maupun lainnya diharapkan juga membantu sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla,” kata Rinie, Jumat (4/2/2022).
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merupakan daerah yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Belum lama ini kebakaran lahan mulai terjadi di sejumlah lokasi di Sampit karena cuacanya cukup panas sehingga membuat lahan kering dan mudah terbakar.
Ketua DPRD Kabupaten Kotim, Dra. Rinie meminta perusahaan besar swasta (PBS) yang berinvestasi di daerah ini untuk turut membantu pencegahan dini terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Bumi Hambaring Hurung ini.
“Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah ini, kami meminta perusahaan besar swasta baik di bidang perkebunan maupun lainnya diharapkan juga membantu sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya karhutla,” kata Rinie, Jumat (4/2/2022).
Menurutnya langkah terbaik untuk melakukan pencegahan dini agar jangan sampai terjadi kebakaran lahan. Masyarakat harus terus diberikan diedukasi dan diingatkan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan sehingga tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kalau mereka diberikan edukasi dan selalu diingatkan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan, serta melanggar aturan hukum, sehingga mereka takut dan khawatir untuk membuka lahan dengan cara di bakar,” ujar Rinie.
Politisi Partai PDI Perjungan ini juga mengapresiasi sejumlah perusahaan yang membantu pencegahan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, misalnya dengan memberikan bantuan peralatan pemadam kebakaran maupun dana operasional untuk regu pemadam kebakaran di desa-desa sekitar perusahaan.
“Perusahaan memiliki kepentingan, maka dari itu mereka bersama warga desa harus turut serta mencegah kebakaran lahan, karena kalau sampai terjadi kebakaran lahan di sekitar perusahaan maka berpotensi meluas merembet ke areal perusahaan, dan jika tidak dilakukan penanganan secara cepat maka lahan perusahaan akan terbakar juga,” ucap Rinie.
Ia juga mengapresiasi kesiapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan tinggi harus dilakukan dan tidak boleh lengah karena kebakaran bisa terjadi kapan saja kalau lahan gambut dalam kondisi kering, terlebih saat kemarau maka akan cepat terbakar. (tri/sog)