EDUKASI & RISTEK
Guru Dituntut Menjadi Sahabat Para Siswa
“Sebelumnya saya mengucapkan selamat siswa kelas 9 yang lulus dari SMPN 2 Sampit dan berharap agar mereka semua melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk mengejar cita-citanya. Kemudian juga selamat utk Kepala Sekolah SMPN 2 serta dewan guru yang sudah berhasil mendidik siswa sampai berhasil lulus dengan baik,” katanya.
GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Guna menciptakan suasana proses belajar mengajar antara guru dan siswa di sekolah, guru diminta bisa menjadi sahabat bagi siswa. Itu disampaikan oleh Camat Mentawa Baru Ketapang (MBK) Eddy Hidayat Setiadi saat menghadiri pelepasan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sampit angkatan 56, Senin 30 Mei 2022.
“Sebelumnya saya mengucapkan selamat siswa kelas 9 yang lulus dari SMPN 2 Sampit dan berharap agar mereka semua melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi untuk mengejar cita-citanya. Kemudian juga selamat utk Kepala Sekolah SMPN 2 serta dewan guru yang sudah berhasil mendidik siswa sampai berhasil lulus dengan baik,” katanya.
Lanjutnya, guru harus bisa menjadi seorang sahabat, dan teman berbagi bagi siswa, agar mereka merasa nyaman dan mampu menyerap ilmu yang diberikan tanpa adanya tekanan. Lakukan pendekatan kepada siswa, kalau perlu bawa mereka belajar di ruangan terbuka, agar pikiran mereka bisa merasa tenang dan santai dalam mengikuti pelajaran yang diberikan.
“Jadi pelajaran itu bisa menyerap dengan baik, sehingga pelajaran yang disampaikan guru dapat diingat dan diterapkan oleh siswa. Selain itu, dengan keakraban itu, guru bisa mengetahui masalah yang dihadapi siswa, serta mampu mencegah terjadinya kekerasan fisik kepada siswa,” sebutnya.
Dirinya juga meminta guru mampu memberikan hal yang baru pada siswa yang bisa membuka cakrawala berpikir mereka, sekaligus juga bisa menanamkan rasa percaya diri yang kuat kepada mereka, sehingga tujuan dunia pendidikan untuk menciptakan generasi yang terbaik dan berakhlak bisa tercapai.
“Pesan saya juga, jangan sampai ada kekerasan fisik, psikis dan verbal. Apalagi sampai ada pelecehan seksual yang dapat merusak masa depan generasi bangsa. Satu lagi, saya harap sekolah yang ada di MBK ini tidak ada yang melakukan pungutan liar. Karena itu akan membebankan orangtua siswa dan juga memang dilarang,” tutupnya. (Rik/Sog)