EDUKASI & RISTEK

Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Wajib di Sekolah

“Kepramukaan menjadi bagian dari proses pembelajaran di satuan pendidikan. Perlu adanya muatan-muatan yang akan menjadi konten pokok di dalam kepramukaan, sehingga kegiatan kepramukaan menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik,” kata Kepala SMK PGRI Sampit, Rudi Effendie, Minggu 17 Juli 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mempunyai program Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan atau EWPK. Dan hal itu tertuang dalam amanat UU Sistem Pendidikan Nasional dan UUD Gerakan Pramuka.

Kegiatan kepramukaan dinilai dapat membantu membentuk karakter para peserta didik di sekolah, sehingga kegiatan ini diwajibkan untuk di ikuti seluruh siswa di sekolah masing-masing. Bahkan peserta didik baru di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)pun sudah dikenalkan dengan kegiatan kepramukaan.

“Kepramukaan menjadi bagian dari proses pembelajaran di satuan pendidikan. Perlu adanya muatan-muatan yang akan menjadi konten pokok di dalam kepramukaan, sehingga kegiatan kepramukaan menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi peserta didik,” kata Kepala SMK PGRI Sampit, Rudi Effendie, Minggu 17 Juli 2022.

Ia juga menyebutkan, sekolahnya baru saja melakukan orientasi kepramukaan untuk seluruh peserta didik baru kelas X. Yakni pendidikan kepramukaan itu adalah proses pembentukan kepribadian dan kecakapan hidup melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

“Inilah yang menjadi spirit mengapa pendidikan kepramukaan diwajibkan sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah. Nilai-nilai kepramukaan terkandung dalam dasa darma dan tri satya yang kita kenal di dalam kepramukaan,”katanya.

Dasa darma merupakan sepuluh kebijakan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu (1) takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) patriot yang sopan dan ksatria, (4) patuh dan suka bermusyawarah, (5) rela menolong dan tabah, (6) rajin, terampil dan gembira, (7) hemat, cermat dan bersahaja, (8) disiplin, berani dan setia, (9) bertanggung jawab dan dapat dipercaya, dan (10) suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Kemudian tri satya berasal dari dua kata, yaitu “tri” yang berarti tiga dan “satya” yang berarti janji. Sederhananya, tri satya adalah tiga janji yang mendasari gerakan pramuka. Adapun isi dari tri satya yaitu, demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh, (1) menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila, (2) menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, dan (3) menepati dasa darma.

“Pendidikan kepramukaan bertujuan menguatkan proses pendidikan karakter di sekolah melalui penguatan pembelajaran. Membentuk setiap pramuka memiliki kepribadian yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila,” pungkasnya. (Rik/Sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!