Palangka Raya

Riban : Camat dan Lurah Lebih Tahu Daun Kering Jatuh di Wilayahnya

HADIR RAKOR : Wali Kota Palangka Raya HM. Riban Satia saat mengikuti kegiatan rapat koordinasi di Bappeda Provinsi Kalteng. Foto Ist

PALANGKA RAYA ,GK-Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia kembali mengingatkan seluruh lurah dan camat, diwilayah Kota setempat agar lebih pro aktif berperan serta dan tanggap terhadap usulan masyarakat. Hal tersebut disampaikan wali kota usai membuka Musrenbang tingkat Kecamatan jekan Raya, Selasa (27/2)yang lalu
Bagi Riban, seorang lurah dan camat harus bisa menyambung atas usulan masyarakat maupun hal-hal penting ditengah masyarakat yang perlu disikapi dan ditindaklanjuti.
“Ya, ibarat kata lurah dan camat harus tahu daun kering yang jatuh di wilayahnya. Ketika ada usulan melalui tingkat RT dan RW dari masyarakat bisa menyambung dan langsung ke lapangan, kasih foto dan buktinya dalam persoalan yang diusulkan,” tegasnya.
Selain itu menurut Riban, para lurah dan camat juga harus lebih banyak bergerak dalam artian melakukan pengecekkan langsung ke lapangan, sehingga apa yang diusulkan dari masyarakat bisa benar-benar riil di lapangan. Baik terkait infrastruktur jalan, jembatan maupun hal lain.Termasuk peningkatan fasilitas umum dan antisipasi genangan air yang dapat mengganggu aktifitas masyarakat.
Riban menegaskan lurah dan camat juga harus mampu mengambil langkah kebijakan yang cepat serta tanggap. Selain itu mendorong masyarakat melakukan upaya gotong royong. Mengajak warga agar bersama-sama memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan memelihara lingkungan masing-masing.
“Harus mampu melakukan hal itu, misalnya ada kawasan tertentu tergenang maka segera cari sumbatannya agar air bisa keluar.Dalam artian mengajak masyarakat untuk sama-sama mencari solusinya tentunya tetap dalam dukungan pemerintah,”ujarnya.
Selain itu, lurah dan camat juga harus mampu memberikan solusi alternatif, artinya tidak menyelesaikan masalah dengan merombak total, melainkan melakukan peningkatan potensi yang ada. Semisalnya, terkait genangan air dilingkungan masyarakat. Maka harus dicarikan solusi kawasan lain yang bisa saja dijadikan embung. Sehingga, ketika kawasan tertentu tergenang, maka kawasan lain bisa dialiri air dan genangan bisa diatasi.
Bisa buat kawasan rembesan dan dibuat kolam penampung. “Nah, ini salah satu contoh yang saya maksud. Jadi menyelesaikan masalah itu tidak harus merobak total kawasan tetapi melakukan peningkatan potensi yang ada,”tuturnya.VS

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!