Pulang Pisau

Diskominfo Pulpis Ajak Masyarakat Kenali Hoax

Kepala Diskominfo Kabupaten Pulpis Moh Insyafi meminta masyarakat untuk membantu klarifikasi berita negatif di media sosial.

.
PULANG PISAU,GERAKKALTENG.COM – Maraknya berita bohong atau hoax di media sosial jelang pelaksanaan pemilu Pilpres dan Pileg tahun 2019 cukup mengkhawatirkan. Pemerintah Kabupaten Pulpis melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian mengajak para warganet selalu bijak dan cerdas dalam menggunakan medsos.
“Maraknya konten-konten negatif di dunia maya, seperti berita bohong atau hoax yang terjadi saat ini cukup mengkhawatirkan karena bisa berpengaruh kepada masyarakat dan kelompok tertentu, sehingga berpotensi menimbulkan konflik,” kata ujar Kepala Diskominfo Pulpis Moh Insyafi, Rabu (6/3).
Oleh karena itu kata Insyafi, pihaknya mengajak masyarakat Pulpis untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima, terutama di medsos dan bersikap kritis, bijak dalam menilai sebuah pemberitaan.
Selain itu, Insyafi juga meminta kepada para netizen untuk mengenali sumber situsnya, isi beritanya serta siapa yang menyampaikan berita tersebut. “Dan terlebih untuk judul yang provokatif agar berhati-hati, usahakan jangan hanya membaca judulnya saja karena terkadang masyarakat hanya membaca judulnya saja tanpa membaca secara menyeluruh isi beritanya,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, apabila ada indikasi berita tersebut adalah hoax, jangan mencobanya untuk membagikan situs tersebut kepada yang lain, karena ini bisa membahayakan semua pihak. Laporkan kepada pihak yang berwenang atau komunitas anti hoaks.
Lebih bagus lagi menurut Insyafi, bisa membantu melakukan klarifikasi seluas-luasnya kepada masyarakat bahwa telah terjadi pemberitaan yang tidak benar. Dengan demikian, masyarakat yang sudah terlanjur menerima berita hoax tidak akan menerima informasi hanya dari satu arah, karena ada informasi berimbang yang mampu memberikan penilaian terhadap isi pemberitaan tersebut.
“Dan yang terpenting adalah jalankan prinsip verifikasi karena salah satu instrumen dalam mencari kebenaran adalah verifikasi,” pungkasnya. (HRS)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!