DPRD Pulang PisauPulang Pisau

Menteri LHK Sebut Hutan Sosial Pulpis Jadi Percontohan

Menteri LHK Siti Nurbaya saat berdialog dengan petani sengon di Desa Buntoi, (8/5).

PULANG PISAU,Gerakkalteng.com– Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan, hutan sosial dengan tanaman sengon yang telah berkembang di Kabupaten Pulang Pisau dengan disinergikanakan keberadaan pabrik industri perkayuan PT Naga Buana Aneka Piranti diharapkan menjadi pusat perkayuan Pulpis.

“Saya bersama pak bupati menyiapkan lahan seluas 20 ribu hektare untuk pusat industri perkayuan di Kabupaten Pulang Pisau. Diharapkan ini akan menjadi contoh kerja yang baik, bagi nasional bahkan dunia internasional. Karena merajut hubungan kerja antara corporate dengan rakyat,” kata Siti Nurbaya,  (8/5).

Dia menjelaskan, peran rakyat adalah di hulu dengan menanam pohon sengon dan lainnya. Sementara corporate atau industrinya mempunyai peranan menyerap hasil kayu dan memasarkannya. Naik ke hulu maupun hilir, kata Siti Nurbaya, membutuhkan ketrampilan-ketrampilan. Oleh karenanya sangat dibutuhkan pelatihan dan pendidikan yang bagus, pihaknya akan menyiapkan penyuluhannya.

“Tadi kita juga sampaikan kepada pengusaha industri, kalau ngasih harga ke rakyat harus adil. Jangan sampai rakyat menerima kondisi kayunya dianggap kualitasnya jelek. Makanya sangat diperlukan adanya sertifikasi teknisnya,” ujarnya.

Disisi lain, Siti Nurbaya mengatakan, harus ada suntikan modal kerja yang bagus bagi para petani sengon ini. Oleh karenanya, pihaknya sudah mulai merintis diskusi bersama pihak Perbankan yang telah berhasil membina para petani di Probolinggo Jawa Timur. Pola itu akan coba diterapkan di Kabupaten Pulpis.

“Saya bilang sama pak bupati jangan lama-lama, minimal tahun ini sudah harus kelihatan jadi industri yang bagus. Minimal pakteknya sudah dimulai dijalankan dan perencanaan secara menyeluruhnya juga harus sudah jadi.

Karena tidak bisa hanya dilihat dari soal pabrik, tetapi juga luas kewilayahannya,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, setelah bertemu dengan para petani di kebun sengon dan melihatnya bersama-sama. “Karena idealnya, harus baik untuk semuanya, baik untuk pemerintah, perusahaan dan petani itu sendiri. Kalau mendengar penjelasan dari perusahaan, prospeknya cukup bagus untuk ekspor, bahkan sudah mulai ekspor. Kita kan membutuhkan devisa masuk, jadi ekspor harus kita digenjot,” ungkapnya.
Sementara kalau melihat kondisi tekanan perdagangan Amerika dan Cina, Siti Nurbaya menjelaskan, Indonesai dapat memetik keuntungan dari industri perdagangan kayu olahan semakin terbuka.

Kemudian dengan penegakan hukum yang kuat di Indonesia kata Nurbaya, banyak negara-negara yang goyang dalam perdagangan kayu olahan ini. (hrs/an)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!