Gunung MasHEADLINE
Harga Gas Eceran Sulit Dikontrol
GERAK KALTENG.COM – KUALA KURUN – Tidak terkendalinya harga gas elpiji ukuran tabung 3 kilogram di Kabupaten Gunung Mas, diduga akibat ulah pengecer.
Pemilik izin pangkalan gas elpiji 3 kilogram Jalan Brigjen Katamso, R.A Elvina D menuturkan, pihaknya menjual kepada masyarakat seharga Rp 29 ribu per tabung. Hal itu telah sesuai dengan ketentuan bahwa margin atau keuntungan maksimal hanya Rp 7 ribu per tabung.
“Kalau sekarang harga eceran gas mencapai Rp 45 ribu, maka menurut saya benang merahnya ada di tingkat pengecer. Karena kami hanya menjual Rp 29 ribu per tabungnya,” sebut Elvina, Minggu (17/2/2019).
Selaku pengelola pangkalan gas, pihaknya mempunyai kewenangan untuk memperingatkan hingga tidak melayani penjualan gas. Terutama kepada oknum pengecer nakal yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan pribadi.
“Penyaluran semakin ketat sekarang, kami lebih mengutamakan menjual kepada ibu-ibu rumah tangga. Kadang ada juga oknum pengecer yang ngakal, beberapa orang bergantian beli ke sini tapi pemiliknya cuma satu orang,” ungkapnya.
Menurutnya, sejauh ini distribusi gas dari agen PT. Bumi Indah Anugerah lancar sesuai jadwal atau tiga kali seminggu. Setiap distribusi, pihaknya mendapat jatah satu truk atau sebanyak 560 tabung gas 3 kilogram.
“Kalau harga meroket karena kelangkaan gas, menurut saya tidak. Kebutuhan gas untuk Kecamatan Kurun sebenarnya cukup, sebab di Gunung Mas ada banyak pangkalan dari dua agen. Yang jadi pertanyaan, apakah penyalurannya sudah tepat sasaran atau belum,” ujarnya.
Dirinya berharap, Pemkab Gunung Mas segera memberikan atensinya terhadap mahalnya harga gas di daerahnya. Sebab yang menjadi korban adalah masyarakat.
“Ajak lah kami para pangkalan, agen bahkan pihak pertamina untuk membicarakan masalah ini bersama. Sehingga bisa dicarikan solusinya dan kebijakan pemerintah terkait harga eceran tertinggi (HET) berjalan efektif,” harapnya. (agg/hms)