DPRD Gunung MasGunung MasHEADLINE

Dinkes Gumas Klaim Angka Stanting Terus Menurun

"Berdasarkan data yang kami peroleh dari Badan Pusat Statistik, tahun 2018 itu persentase stanting sekitar 38 persen, sedangkan tahun 2019 sekitar 32 persen. Artinya terjadi penurunan sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya," bebernya

FOTO : Kepala Dinas Kesehatan Gunung Mas, Maria Efianti.

gerakkalteng.com – KUALA KURUN – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas, Maria Efianti mengklaim bahwa dari tahun ke tahun kasus stanting di daerahnya terus menurun.

“Berdasarkan data yang kami peroleh dari Badan Pusat Statistik, tahun 2018 itu persentase stanting sekitar 38 persen, sedangkan tahun 2019 sekitar 32 persen. Artinya terjadi penurunan sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya,” usai pertemuan analisis situasi konveregenci pencegahan dan penanggulangan stanting Kabupaten Gunung Mas di aula BP3D setempat, Rabu (18/3/2020).

Pada tahun tahun 2020 ini, ujarnya Kabupaten Gunung Mas ditetapkan menjadi fokus penanganan stanting. Dimana sesuai target nasional dan RPJMD ditahun 2024, angka stanting ditargetkan dibawah 20 persen.

Terkait hal itu, dia menyebutkan ada delapan tahapan yang sedang dan akan dilaksanakan Dinas Kesehatan bersama seluruh lintas sektor. Diantaranya analisis situasi, rembuk stanting dan rencana kegiatan.

Kemudian peraturan bupati terkait kewenangan desa dalam pencegahan stanting, pembinaan kader pembangunan manusia, manajemen data, pengukuran dan publikasi stanting serta review kinerja tahunan.

Delapan tahapan pencegahan stanting tersebut, harus dikerjakan dalam kurun satu tahun berjalan. Kini satu langkah hampir selesai dikerjakan kemudian dilanjutkan ketahap berikutnya.

“Kami berharap semua tahapan tersebut dapat diselesaikan ditahun 2020. Sedangkan pada bulan Juni nanti tahap keempat harus selesai. Saya minta semua lintas sektor sinergi dalam menyelesaikannya, sebab tugas ini tidak hanya tugas Dinkes, namun tugas bersama,” tuturnya. (agg/hms)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!