EDUKASI & RISTEK

Homeschooling Jadi Alternatif Utama Pembelajaran Anak

“PKBM Harati tahun ini sudah mulai mensosialisasikan program Homeschooling setara SD-SMP-SMA. Program ini memberikan  kesempatan kepada orang tua dan satuan pendidikan nonformal untuk merumuskan pola pendidikan yang sesuai minat dan bakat anak, menanamkan pendidikan karakter dan terfokus pada pengembangan keterampilan dan kekhasan setiap peserta didik,” kata Deny Hidayat selaku Ketua PKBM Harati, Jumat 1 Juli 2022.

GERAKKALTENG.com – SAMPIT – Semakin gencarnya sosialisasi keberadaan Homeschooling di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang merupakan jalur pendidikan informal di masyarakat, dimana peran orang tua sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya, menjadi alternatif pilihan sebagai salah satu pola pendidikan informal yang diakui keberadaannya oleh Pemerintah.

Bahkan untuk legalisasi kesetaraannya juga diakui dengan tetap mengikuti kesetaraan programnya melalui jalur pendidikan nonformal. Salah satu satuan pendidikan nonformal di Kotim yang tahun ini mulai membuka dan mensosialisasikan keberadaan Homeschooling atau sekolah rumah ialah PKBM Harati. Lembaga pendidikan yang juga menyelenggarakan Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, C atau dikenal sekolah paket.

Mereka juga membuka program homeschooling, untuk memfasilitasi peserta didik yang ingin melanjutkan belajarnya dengan lebih fleksibel dan mengedepankan pendidikan keluarga serta pendidikan karakter.

“PKBM Harati tahun ini sudah mulai mensosialisasikan program Homeschooling setara SD-SMP-SMA. Program ini memberikan  kesempatan kepada orang tua dan satuan pendidikan nonformal untuk merumuskan pola pendidikan yang sesuai minat dan bakat anak, menanamkan pendidikan karakter dan terfokus pada pengembangan keterampilan dan kekhasan setiap peserta didik,” kata Ketua PKBM Harati, Deny Hidayat  pada Jumat 1 Juli 2022.

Deny yang juga merupakan praktisi pendidikan Kotim ini menambahkan, bahwa pendidikan sejatinya mengedepankan pendidikan moral dan pengembangan potensi anak sesuai bidang dan keahliannya masing-masing.

“Ada anak yang pintar di berhitung maka akan difasilitasi untuk lebih fokus ke mata pelajaran berhitungnya, ada anak yang lebih fokus ke olahraga maka dapat difasilitasi untuk pengembangan olahraganya, ada anak yang berprestasi di musik maka akan lebih difokuskan pada pelajaran seni budayanya. Hal ini bisa dilakukan dengan kurikulum yang fleksibel dan merdeka belajar yang di homeschooling,” tegasnya.

Dari metode belajarnya, pihaknya menawarkan sistem belajar komunal (berkelompok) dan private, dimana masing-masing peserta didik dan orang tua akan bersama-sama merumuskan pencapaian belajar yang diinginkan.

“Orangtua sudah seharusnya tahu betul potensi anak dan pendidikan keluarga yang mempengaruhi perkembangan anaknya. Kami menawarkan pengembangan pemberdayaan dan keterampilan seperti Tahfidz dan baca tulis quran, olahraga dan kesenian, teknologi dan kewirausahaan, dan lain sebagainya,”imbuh Deny.

Deny yang juga merupakan kandidat doktor pendidikan luar sekolah ini juga menambahkan, sejatinya setiap anak memiliki potensi nya masing-masing, entah itu dalam hal akademik, sosial, olahraga, pendidikan agama maupun hal lainnya.

“Sekolah sebagai tempat mereka belajar juga memberikan berbagai cara dan usaha dalam pengembangan potensi anak. Semua sekolah dari jalur formal dan nonformal sejatinya baik untuk anak dalam memperoleh pendidikan  yang layak. Semua sekolah itu favorite selama bisa menjadi tempat belajar yang layak bagi anak dalam pengembangan potensi dirinya,” tegasnya.

Dimanapun sekolahnya kata Deny, bagaimanapun sekolahnya, jalur pendidikan apapun sekolahnya, dikota maupun didesa keberadaan sekolahnya, semua adalah sekolah favorite bagi pendidikan anak untuk selalu dapat belajar sepanjang hayat. (Rik/Sog)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!